Senin, 28 Desember 2015
Sebatas Pemuja
Aku Memujanya tetapi bukan untuk dirindukan.
Aku Memujanya tetapi bukan untuk hati ini.
Aku Memujanya hanya karena dia memukau.
Tidak tahu kenapa dia memukau.
Aku harus menemukan alasan biar ini tidak dibilang cinta
Kan orang bilang cinta ada tanpa alasan.
Kalau sudah ada alasan cintanya bisa tidak murni.
Karena ada alasan.
Mudah-mudahan ini bukan cinta.
Biarkan aku sebatas memujamu.
Rabu, 02 Desember 2015
Gigiku retak sebelah
Senin, 30 Nov 2015
Jam 3 sore, lewat 15 menit
Sejarah dan momen istimewa
Aku berjalan agak cepat
Aku melihat ke atas dan tidak sengaja membentur kaca
Kasian kaca di perpustakaan kampus itu
Kaca tebal itu tergores
Belum lagi orang yang membaca di dalam sana
Mereka terganggu, kaget kemudian tertawa
Dasar kaca....
Siapa suruh bersih transparan dan berdiri di samping pintu?!
Gigiku jadi unik sendiri
Pecah 1/16 di gigi depan bagian kiri kalau kelian melihatnya
Tak apalah, aku sudah rela dan ikhlas....
Gigi kelinciku jadi imut dan lucu
Aku jadi tambah imut dan lucu pula. Senyum. Bahagia
Selasa, 24 November 2015
Gambar Hati
Lihat bingkai itu, indah bukan. Tapi sayang kosong.
Lihat huruf A itu, huruf pertama dan besar, tapi pendampingnya 13. Sial
Belum lagi hati di cangkir itu terlihat retak.
Gantungan kunci itu seperti emas, tapi tidak lebih dari pemanis
Syukur ada asbak, hanya tempat menaruh ampas rokok, tapi menyuruh untuk "ganti" atau aku artikan sebagai "berubah"
.
Gambar ini menjelaskan banyak hal
Tentang saya yang pernah ada
Zodiac Cafe
24 Nov 2015
22.55 WITA
Senin, 16 November 2015
Perihal Membenci
Aku benci
Benci tapi tidak benci
Tidak sebenci ketika ku sedang membenci
Benci ini menyiksa
Benci yang tidak tahu harus kemana
Tapi aku merasa hina tanpa benci
Benci ini menyiksa
Benci harus membenci
Meski benci tak tahu kemana.
Benci yang telah membenci, berbencilah.
Senin, 09 November 2015
Selamat Hari Pahlawan
Selamat hari PAHLAWAN. 10 November 2015.
Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Bagaimana kalian memaknai hari ini? Kalau dipikir dengan hikmat, ini hari yang bersejarah. Bagaimana tidak, momentum perayaan terhadap mereka yang dahulu bersimbah darah berjuang untuk memerdekakan Indonesia diperingati hari ini. Bagaimana kita menyikapinya?
Mari merenung sejenak...
Pertanyaan yang sederhana...
Apa yang telah negara ini berikan kepada kita?
Apa yang telah kita berikan terhadap negara ini?
Memang, dalam pikirku negara ini masih jauh dari kata merdeka. Kita masih dijajah bangsa sendiri. Namun, kalau dipikir lebih jauh. Negara ini telah memberi kita kehidupan. Keluarga, sahabat, ilmu, dan pola pikir kebanyakan kita dapatkan di tanah ini. Tanah INDONESIA. Tanah yang diperjuangkan leluhur kita, PAHLAWAN kita.
Sekarang Indonesia sudah merdeka (katanya). Tapi, bukan perang seperti dahulu yang kita hadapi. Melainkan pola pikir dan penjajahan dari luar maupun dalam negeri. Terlalu banyak orang serakah. Pemuda sekarang melupakan budaya buminya dan memilih budaya bumi lain disebelah barat.
Negara ini hanya butuh pemberi solusi, bukan manusia yang hanya berbangga diri dengan argumen, membungkus diri dengan harta untuk dipandang, atau merasa menjadi raja diatas awan hanya karena jabatan sementara. Mereka semua manusia semena- mena. Padahal, kebanyakan didapatkan dari pikiran kotor dan licik.
Generasi muda, itu kunci kesuksesan negara ini. Untuk kemerdekaan yang sesungguhnya. Kunci itu sekarang masih diasah, dibentuk, dan diuji. Kami takut kunci itu membuka pintu yang salah, seperti beberapa pendahulunya yang penuh dengan kemunafikan. Kami ingin pemuda itu menjadi kunci yang membuka pintu sehingga dunia tahu apa Indonesia. Negara termasyur yang pernah ada di muka bumi. Bahagai rakyatnya, dipandang dan dihormati dunia.
Kunci itu harus terus belajar, berprestasi, dan berkarya untuk kemakmuran negeri. Tidak usah berbelit, cukup melakukan hal yang bermanfaat. Jika terus berkembang, insya allah kunci itu bisa menjadi pahlawan di masa yang akan datang. Selamat Hari PAHLAWAN. MERDEKA!
Kamis, 05 November 2015
Malam Dingin
2.55 AM
Jumat, 6 November 2015
Malam ini begitu mencekam
Nafas dingin terasa di nadi
Udara panas begitu membara
Padahal tadi siang masih sempat mendung mendayu
Terasa cobaan itu menantang
Kepada mereka yang selalu siap berjuang
Tak ingin kalah dari penderitaan
Kami hanyalah manusia yang selalu berserah kepadamu
Tolonglah... kami hanya manusia biasa.
Jumat, 02 Oktober 2015
Rindu
Aku rindu blog ini, seperti aku merindukan mereka yang pernah mewarnai hidupku sekitar beberapa tahun lalu.
Seperti biasa, setiap malam ku terbaring dengan headset tertempel di telinga dan sebuah buku yang selalu kujadikan pengantar tidur. Kemarin, alunan musik dan imajinasi dari buku yang selalu me-ninabobo-kan ku hingga terlelap. Namun, hal yang berbeda malam ini. Aku membuka channel Youtubeku dan melihat beberapa video koleksi privat yang ku upload beberapa tahun lalu.
Aku merindukan mereka...
Aku merindukan mereka yang ku kenal semenjak SMA. Setiap pulang sekolah atau pada saat belajar terkadang kita lari hanya untuk bermain musik bersama. Tertawa bersama masalah oshi, atau sekedar berbicara selera wanita dan mantan. Kalian kemana? Sukses dijalan masing- masing? aku harap demikian.
Aku merindukan dia, wanita terakhir yang pernah kucintai. Sahabat yang meluluhkanku. Yang membuatku berubah. Yang membuatku lupa untuk jatuh cinta. Yang memiliki kenangan segala macam rasa. Si idealis pecinta Mawar berwarna Ungu. Aku merindukanmu dan semua sahabat gilamu. Bagaimana kabarmu? Sudah bahagiakah? aku harap demikian.
Aku merindukan mereka yang mengenalku semenjak SMA, dan aku merindukan dia yang membuatku lupa untuk jatuh cinta lagi.
Antara benci dan suka dengan rindu. Menyebalkan.
Selasa, 18 Agustus 2015
Lelaki Penyendiri
padahal ditengah ketiadaan, terdapat banyak hiburan dan keramian
Kita seolah sering mengekang diri
mengekang diri dari hal- hal istimewa karena derajat hati
kita terlahir bukan untuk sendiri
melainkan harus menyadari kalau mereka ada
untuk menemani..
Jumat, 24 Juli 2015
Anakmu yang ingin Melebihimu
Bissmillahirrahmanirrahim
Alhamdullilah
Proud of you. Untuk saat ini, ketika ku tulis postingan ini, hanya itu yang bisa ku berikan beserta rasa syukur. Selebihnya, izinkan waktu yang menjawab. Aku perjuangkan yang terbaik untukmu.
Postingan ini aku dedikasikan untuk ayahku yang baru saja meraih gelar doktoralnya di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Seorang anak desa yang menantang kota. Perjuanganmu sangat luar biasa.
Sebuah kalimat dari beliau di seminarnya pagi tadi.
"Jika engkau ingin dikenal dunia, maka kenali lah dirimu sedalam mungkin" (kurang lebih seperti itu intinya)
Pesan itu sangat terhubung dengan disertasi yang beliau bawakan. Yaitu mengkaji kembali tentang perubahan struktur rumah bugis , rumah tua yang digunakan masyarakat lampau ketika mereka masih murni sebagai masyarakat bugis dengan konsep "maradeka". Tatanan masyarakat dimana kesejahteraan terasa antara alam dan manusia begitu erat, ketika pemimpin visioner adalah "raja". Ketika mereka belum terkotak- kotakkan oleh kasta. Mungkin seperti itu konsep kemerdekaan yang diinginkan pejuang bangsa kita.
Beliau membenturkan dan mengkolaborasikan multi ilmu dari antropologi, sejarah, ilmu teknik sipil, arsitektur, maupun filsafat yang terkandung didalamnya. Hal yang sangat indah dan menarik untuk di kaji.
Beliau menggali asal usulnya yang besar di tanah masyarakat bugis dan ingin memberitahukan kepada dunia. Sesungguhnya konsep leluhur bisa lebih kompleks dan sempurna jika digunakan pada zaman ini dan zaman berikutnya dengan beberapa penyesuaian tertentu.
Banyak pelajaran luhur budaya indonesia yang sebenarnya merupakan titik ilmu pengetahuan namun terkikis oleh budaya asing yang kemudian meredupkan nilai luhur bangsa indonesia.
Pengkajian yang lebih dalam, terkhusus mengenai struktur rumah bugis bisw teman- teman dapatkan dari beliau yang memutuskan kembali mengabdi kepada masyarakat.
Selamat buat ayahanda Dr. Ir. Hartawan M.T. Semoga anakmu bisa melebihimu seperti keinginanmu.
Aku membayangkan jika tidak dengan didikan tegasmu kepadaku. Mungkin aku masih anak apatis yang malas hidup.
Jumat, 29 Mei 2015
Dunia ini penuh dengan kepalsuan.
Bagiku, itu hal biasa. Cinta palsu, beras palsu, ataupun telur sintesis beserta kawan- kawannya. Itu biasa. Namanya juga dunia, semuanya hanya sementara. Semerta- merta hal sementara itu sebagian besar adalah palsu.
Atau, mungkin manusia yang kelewatan modern. Hingga kurang pandai mengenali dunia. Mungkin saja, beras itu adalah produk cina yang sangat higienis. Setiap butirnya diberi plastik biar tetap higienis. Bangsa Indonesia malas membuka satu persatu biji beras itu, atau mungkin saja kita yang terhanyut dengan kebiasaan. Asal masak saja, yang penting bisa dimakan.
Kenapa kalian malah marah dengan beras "plastik", padahal dari kecil kita minum es "batu" masih bersikap biasa saja. Di salah satu perempatan jalan kotaku ada ayam yang terbuat dari "beton", kami tetap bersikap biasa saja. Ah sudahlah, jangan terlalu lebay!
***
Sabtu, 09 Mei 2015
Survey Syariah (TAB penghancur speedometer)
Selesai survey sekitar pukul 19.00 menjelang sholat isya. Kami pulang ke rumah masing-masing, Setelah beristirahat beberapa jam, Seorang teman mengirimkan pesan kalau TAB tersebut tidak ada di tas mereka alias ketinggalan. Yah, berhubung saya yang bertempat tinggal paling dekat dengan lokasi saya terpaksa menuju tempat tersebut untuk mencari TAB yang ketinggalan.
Sampai dilokasi tampak sangat ramai, memang ada kegiatan ceramah Tamu dari Arab. Sangat takut jika TAB tersebut hilang karena banyak orang dilokasi, walaupun masih jarang orang berpikiran untuk naik ke atap.
Sesampai di atap mesjid perasaan sempat menjadi sangat gelisah karena TAB tersebut tidak berada di setiap sudut yang kususuri. Sempat pasrah beberapa saat, hingga kemudian kuangkat sebuah jaket bekas yang terdapat di lokasi. Jaket tersebut terasa berat, dan ternyata TAB tersebut bersembunyi di dalam lengan jaket bekas itu. AH PARAH!
Jumat, 03 April 2015
Berontak
Long time no post.
Aku bingung dengan diriku, benar dikatakan orang bahwa Aku Gila.
Yah, Aku sadar memiliki sudut pandang yang berbeda.
Tentu saja persepsi dan pemikiran kita berbeda.
Sebenarnya, Aku sering mencoba melihat persepsi dari sudut pandang kalian untuk sekedar memahami, tapi keyakinanku masih terlalu memberdayakan.
Jika Teman bilang Aku Gila. Memang begitu adanya.
Aku menghargai perbedaan namun kalian terlalu me"lebay"kan pemikiran Dan perasaan kalian.
Sekali- kali cobalah sejenak melihat dari sudut pandang berbeda, namun jangan pernah lari dari pegangan awal.
Kemudian renungkan dan bandingkanlah sudut pandang itu. Mungkin Kita sama- sama Gila...
CMIIW
Sent from my New Phone
Minggu, 15 Februari 2015
1000 Tangga di Sulawesi Selatan + [Video]
Saya akan bercerita sedikit tentang perjalanan bersama teman sekitar seminggu lalu di kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan. Mungkin tempat ini sudah tergolong asing lagi, kita lebih identik dengan banti murung atau tempat wisata yang lebih nyentreng lainnya. Belum lagi mall- mall yang semakin banyak dan memudarkan tempat- tempat wisata.
Minggu lalu kebetulan ada acara 4 tahunan yang diselenggarakan PMI daerah. Tentu saya datang, kisaran 5 tahun lalu saya tergabung dalam kontingen makassar pada acara ini. Alhamdulillah juara umum masih bisa di pertahankan
Sumpang Bita merupakan Taman Purbakala yang bisa dimasukkan sebagai salah satu tempat wisata, Tempat piknik yang unik, di kelilingi oleh tebing dari bukit karst. Lingkungannya pun sangat asri dan bersih, malah masih belum banyak modifikasi. Untuk mengakses kesini pun cukup mudah. Kalian hanya perlu ke Pabrik Tonasa 1 terlebih dahulu, Jarak dari Tonasa 1 hanya sekitar 3km. Taman Purbakala ini memiliki gua yang isinya penuh dengan lukisan prasejarah (malangnya tidak ada dokumentasi dari goa yang didapatkan).
Biaya Masuk : Rp. 5000,- / Kepala
SK. Penetapan Situs : Nomor : 158/M/1998, tanggal 1 Juli 1998, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Juwono Sudarsono, M.A
Alamat : Jl. Poros Tonasa I Km.7
Kampung/Dusun : Sumpang Bita
Desa/Kelurahan : Balocci Baru
Kecamatan : Balocci
Kabupaten/Kota : Pangkajene dan Kepulauan
Provinsi : Sulawesi Selatan
Pulau : Sulawesi
Periodisasi : Prasejarah
Ketinggian : 280 mdpl
Deskripsi : Didalam kawasan ini terdapat dua buah situs gua prasejarah, yaitu Leang Sumpang Bita dan Leang Bulu Sumi. Jenis objeknya berupa lukisan dinding gambar telapak tangan dan kaki negatif, lukisan babi rusa, lukisan perahu, serta cangkang molusca. Cap tangan 69 buah, lukisan babi rusa 12 bh, lukisan perahu 1 buah. Secara keseluruhan kawasan ini memiliki luas sekitar 22,5 ha.
Sabtu, 07 Februari 2015
Ajari saya tradisi Valentine
Mungkin karena saya tidak mempunyai pasangan seperti mereka sehingga saya tidak tahu tentang esensi keistimewaan hari itu. Tidak ada salahnya sih saling memberi, hanya saja kenapa harus ditanggal 14 Februari? Atau mereka hanya sekedar mengikuti tradisi. Tradisi ini berasal darimana?
Apakah mereka melakukan sesuatu yang bermanfaat dalam hal itu? Saya masih bingung. Tolong buat saya mengerti.
Dan pada hari berikutnya, apakah mereka masih saling mencintai? Kalau semisal mereka sudah tidak saling mencintai. Apa gunanya menghamburkan uang begitu banyaknya untuk memberi mereka hadiah pada tanggal itu. Apakah menurut mereka itu berguna, padahal menurut saya masih banyak yang lebih berguna dari sekedar membuang uang untuk membeli benda dan cokelat yang mahal. Semudah itukah uang mereka hamburkan? Padahal menurutku uang itu tidak mudah didapatkan.
Masih tidak habis pikir, apakah semakin mahal yang mereka berikan berarti semakin besar cinta mereka? Apakah itu bisa menjadi jaminan mereka? Atau mereka menyebutnya sebagai pengorbanan?
Saya tidak tahu hal itu... Masih polos dengan tradisi ini.
Bukankah kasih sayang hukumnya setiap saat, dan kenapa mereka hanya merayakan di 14 Februari saja? dan kenapa mereka tidak mengunci ikatan mereka dengan sebuah lamaran saja daripada sebatang cokelat. Toh lebih menjamin ikatan kasih sayang mereka. Sekali lagi maaf, saya tidak terlalu tahu dengan tradisi ini. Ajari saya....