Ingat bung, yang mereka pegang itu hanya harta orang tua. Hasil keringat dari orang tuanya. Itupun titipan dari Tuhan. Mereka mendapatkan hasil itu secara cuma-cuma, bukan untuk hal yang berguna melainkan untuk mendapat sorotan mata dan integritas dari kalangannya. Saya lebih menghargai orang yang memiliki sesuatu yang pas-pasan dengan jerih payah sendiri, dari pada mereka yang memiliki sesuatu yang mewah tetapi dari hasil orang tua mereka. Ingat bung, masa depan masih panjang. Sampai kapan kalian mau bergantung kepada orang tua. Apakah orang tua kalian abadi? Orang tua selalu ingin berguna dan membahagiakan kita. Nah, kita sendiri apakah sudah berguna dan membahagiakan orang tua kita? Mungkin, mereka hanya akan terus bergantung dan bersembunyi di belakang orang tua mereka hingga orang tua mereka sendiri yang berhenti memberi asupan.
Bicara soal ini, semuanya terkadang jadi serba salah. Orang tua yang ingin membahagiakan anaknya malah memfasilitasi tanpa memikirkan memikirkan efek samping. Dengan mudah orang tua memberi, dan dengan mudah pula anak itu membuang apa yang diberi. Pengawasan orang tua hanya kabut malam yang muncul sesaat dan pada waktu tertentu.
Sudahlah, biarkan mereka yang merasakan karmanya. Untuk kita yang masih sadar, renungkan apa yang kita dapatkan dan berikan kepada orang tua kita. Apakah sudah sepantasnya kita hamburkan pemberiannya atau lebih baik jika kita konversi ke hal positif yang menunjang masa depan. Alangkah lebih baiknya jikalau kita menjadi lebih produktif dan mandiri. Bahagiakan Orang Tua Kalian, Bukan Manfaatkan Orang Tua Kalian
2 komentar:
Iya, bener banget. Saatnya sadar untuk tidak menyusahkan atau bergantung orang tua lagi. Ada dimana kala seseorang di tuntut menjadi orang yang mandiri.
100 buat kaka... :D
Posting Komentar