Senin, 12 Desember 2016
My Fault Everywhere.
Yah, malam ini sial. Hujan dan Rindu. Ketika bisa video call, malah dibilang tidak peduli. Padahal aku liat pesanmu masuk. Aku bicara tanpa suara berkata "apa" lebih dari 1 kali. Memang aku sedang browsing.
Kemudian kita bertengkar, and you said to me "hanya kau yang mau dimengerti!". What?? Really?? LOL.
Then i realize. i was mute my computer sound -__-.
so i cant hear you. Mungkin kamu tadi berbicara lalu tersinggung. then you hate me. Ah, its suck for me. /sad
Walaupun aku mengatakan alasan yang sebenarnya, paling hanya akan menambah masalah dan kamu tidak percaya. coz no evidence.
Hah! Women!
Jadi, aku tulis di blog ini. Mungkin saja google mau mengerti. Manusia itu terlalu egois. Termasuk saya.
--
Selasa, 29 November 2016
i am not fat
.....
Jumat, 28 Oktober 2016
Hai, Namaku "TAMA"
Kejadian ini sekitar seminggu yang lalu, tepatnya 20 Oktober 2016. LINEku berbunyi, menandakan pesan masuk. Juniorku di SMA sekaligus teman seangkatan di kampus mengirimkan sebuah foto lelaki yang tidak asing bagiku sedang duduk di atas bus kampus. Mereka pulang menggunakan bus yang sama, maklum kampusnya sekaligus tempatku kuliah sudah dipindahkan keluar kota.
Temanku bertanya apakah dia ayahku, karena katanya sedikit mirip. Dan tebakannya benar, saya mengaku. hahahaha
Sebelumnya, aku ingin ceritakan sedikit tentang ayahku. Beliau adalah dosen Teknik Arsitektur disalah satu Universitas Ternama di Sulawesi Selawan, bergelar doktor yang cerdas, namun hidupnya lurus dan sederhana. PNS yang ideal, boleh dikata teladan.
Ketika temannya menikmati mobil baru dan mewah dengan proyek disana-sini, beliau malah fokus mengajar dengan mobil kijang kotak tua, dan bahkan lebih sering ke kampus mengendarai bus bersama staff dan beberapa mahasiswa.
Ketika temannya sering jalan liburan dan suka makan makanan yang kekinian, beliau lebih suka belajar dan makan- makanan sederhana dirumah bersama keluarga, bahkan seringkali membawa nasi kotak (bekal) untuk makan siang dikampus jika mengajar hingga sore. Masakan ibuku pastinya. Sungguh Romantis
Kembali ke pembahasan awal.
Temanku mengatakan kalau ayahku orang yang lucu. Ya, beliau memang jago melucu.
---------------Nama TAMA mungkin beliau ambil dari penggalan namaku : Putra Harda PraTAMA
Kira- kira begini yang diceritakan temanku :
-- Ada staff bertanya kepada ayahku (dengan dialeg orang Sulawesi) tapi aku sederhanakan : "Anak Bapak kuliah dimana??".
-- "di kampus ini" kata ayahku.
-- "Yang Mana? Namanya Siapa? Jurusan Apa?" kata staff itu
-- Kemudian dengan santai ayahku mengatakan "Tidak usah ditahu jurusan apa, namanya Tama. Cari kalau bisa dapat". Kemudian ayahku melanjutkan dengan kalimat "Biar dosen lain tidak tahu dia anak Dosen, biar kalau dapat C dikasih D, tidak usah di kasih naik nilainya"
---------------
Gokil cuyy... yah ini bukan pertama kalinya beliau seperti itu. Katanya dulu pernah ada dosen yang bertanya anaknya kuliah dimana, dia sebutkan Universitas B (tempatku kuliah sebelum pindah ke Universitas yang sekarang). Pastinya mereka heran kok anak Dosen disini kuliah disitu.
Sebenarnya, saya sih enjoy dan senang alias woles, ketika orang lain ingin tampil karena mengandalkan orang tua atau keluarganya. Saya tidak mau seperti itu, dia ya dia, saya ya saya. Walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa beliau adalah ayah saya. Maksudku seperti itulah caranya mendidik. Anti Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Bisa dikata anti-mainstream, ketika jaman sekarang banyak orang yang mengandalkan keluarga untuk mencari jalan pintas.
Padahal, kalau dipikir- pikir, kalau aku sebut namanya dibeberapa tempat, jalanku bisa dipernudah dan orang akan melihatku dua mata. Tapi, nanti jadinya hidupku tidak seru.
Sekian dulu.
*ditulis ketika berteduh di kafe menunggu hujan reda, coklatnya sunggah nikmat. Sudah waktunya pulang
Jumat, 05 Agustus 2016
...
Tanpa Kabar dan Tersiksa
Seiris luka dan Penyesalan
Masih dengan maaf dan Terabaikan
Pikirku yang selalu tidak tenang
dan Doaku
Semoga dirimu Baik- baik saja
Selasa, 19 Juli 2016
Special Post!
Pengumuman Penting....
Saya Normal dan Tidak Jomblo
Kenapa ?? Mari bercerita...
Dulu sy benci yg namanya cinta. Logika ku penuh dengan persepsi kalau cinta itu merugikan. Mungkin karena saya tidak merasakan dan sering dikhianati cinta. Itu ceritaku dulu...
Semenjak tahun 2012 tidak ada yang namanya pacar, statusku "single/jomblo" . Teman baperan sih ada, tapi saya tetap disakiti. Atau mungkin ada yang salah dengan saya? Entahlah...
Singkat cerita akhir 2015 aku mengisi libur kuliah dengan kerja proyek perencanaan di salah satu instansi pemerintah. Sedikit sombong, masih kuliah tapi malah ambil kerja orang yang sarjana, saya kuliah di jurusan teknik sipil.
Kemudian... Jeng jeng jeng
Aku diingatkan olehnya, tanggal 11 Desember pertama kali bertemu denganku, waktu aku sedang mengurus administrasi pekerjaan (pencairan uang proyek). Bukan sombong yah, waktu itu aku sangat butuh laptop baru..
Sy kenal dengan wanita yg (mungkin) dia jatuh cinta duluan padaku pada pandangan pertamanya. Waktu itu aku ingat dia dengan baju hitam membawa kertas dan sering keluar masuk ruangan (mungkin untuk curi pandang). Waktu itu aku masih tidak ada perasaan, toh waktu itu aku cuek setengah mati terhadap wanita. Jujur, beberapa dari temanku bahkan menganggapku "homo". Bodo amat..
Seiring berjalannya waktu, hingga saat ini aku tidak tahu pasti kapan dan kenapa aku ada rasa. Begini, aku diperlakukan lebih. Perhatian dan ketulusannya sangat terasa, ingat postinganku sebelumnya?? Yah itu dari dia. Maksudku, perasaan ini baru terasa dari dia, tidak seperti sebelumnya dengan mereka yang telah lalu. Maksudku, aku jadi spesial dan jujur tidak bisa aku jelaskan. Seperti sihir rasanya.
Ini bukan cinta seperti yg lalu, prosesnya tidak seinstan yang biasanya. Maksudku, aku cinta apa adanya. Dulu aku cinta ada apanya. Dulu aku cinta dengan beribu alasan. Lah kepadanya aku seperti tanpa alasan. Tidak melebih- lebihkan kalau aku berkata "cinta yang murni" ? Maksudku, aku siap menerima dia apa adanya, bagaimana pun dia, dan seperti apa pun dia. Yang jelas dia wanita yang seperti apa adanya dia....
Dia baik dan ingin selalu menjadi lebih baik, pengorbanannya kepadaku pun jauh lebih banyak daripada yang kulakukan. Aku merasa spesial, dan memang dia spesial.
Ini bukan postingan lebay, ini jujur. Apalagi blog ini jarang terisi. Kalian mungkin jarang mendapatkanku aktif di jejaring media sosial dan akan ku fokuskan ke blog ini.
Anggap saja ceritaku dengannya adalah awal untuk blog ini. Dan seperti niatku kepada blogku. Aku ingin blog ini, sekitar puluhan tahun kedepan menceritakan tentangku ketika masih muda. Dan tentu saja cerita kita. Aku dan Dia.
Maaf kalau sampai sekarang belum aku "tembak" seperti yang dilakukan mereka mereka.
Lovely.
D.E
Sabtu, 14 Mei 2016
Aku Kehilangan
Entah sudah berapa lama hingga aku kembali merasa kehilangan. Kehilangan yang sangat dalam. Ini mungkin musibah. Sebagai manusia biasa, aku hanya bisa mengusahakan yang terbaik dan percaya semua ada hikmahnya, karena tidak ada yang kebetulan dan terjadi tanpa alasan di dunia ini.
Aku kehilangan, iah... dompetku hilang beserta isinya. Surat- surat penting dan uang tunai lenyap tak berbekas di Siang Bolong (Kamis, 12 Mei 2016) ketika aku bersepeda.
Ku coba susuri jalan yang kulalui sebanyak 3 kali, ku tengok kanan dan kiri tetap tidak ada. Mungkin sudah di pungut oleh mereka yang menganggap itu rejekinya. Mudah- mudahan bermanfaat yah...
Sakit dan sedih. Ini pertama kalinya aku mengalami hal seperti ini. Aku malu sebagai laki laki yang bersedih karena kejadian ini. Aku sadar harus cepat bertindak dan ikhlas sambari menunggu jika penemunya adalah orang baik.
Berselang 2 jam belum ada kabar baik, akhirnya kuputuskan dengan membuat keterangan hilang di polsek. Aku sudah berpikir matang, yang hilang mungkin uang tunai. ATM harus segera ku blokir dan ganti yang baru, mengingat SIMku harus diperpanjang tahun ini jadi mending aku urus pergantian dan perpanjangan. Belum lagi STNK yang ternyata blangko untuk tanda tangan sudah Full dan harus diganti. Memang sudah waktunya dompetku hilang.
Yang pertama ku urus haruslah ATM, karena modalku untuk mengurus sisanya ada didalamnya. Beruntung KTPku ada yang aku cadangkan sehingga prosesnya lebih mudah. Ketika di Kantor Bank yang bersangkutan, ada seseorang yang memaksa untuk bertemu malam itu juga. Tumben memaksa, biasanya tunggu kode dulu.
Urusan di ATM tidak terlalu sulit, hanya lama. Aku jadi kostumer terakhir hari itu. Bahkan 1 jam setelah tutup aku baru dilayani. Terlalu banyak yang mengantri.
Sekitar jam 6 aku berangkat ke tempat aku janjian dengannya di salah satu tempat makan waralaba di kota Makassar. Heran, biasanya dia yang lebih dulu datang ke tempat itu. Tapi entah kenapa malah aku yang harus menunggu hingga 30 menit, padahal kampusnya dan tempat itu hanya berjarak 200 meter.
Akhirnya, setelah duduk kosong merenung kejadian siang tadi, dia datang dengan lagaknya yang unik dan tawanya yang lugu. Melanggar aturan dengan membawa kue pie dari luar resto, dia suka makan. Kalau ada kata yang lebih dari suka, mungkin akan ku gelarkan kepadanya. Lebih dari suka makan.
Bertemu dengan dia memiliki aura tersendiri, tertawa tidak pernah lepas. Belum lagi ketika dia menumpahkan pie tersebut ke celananya karena dia membuka pienya dikursi (takut kelihatan oleh pegawai resto tersebut). Yah, lugu memang, tapi mau diapa. Itulah dia dengan keluguan nya. Suka.
Selesai makan malam dengan segala kekonyolan, kami lanjut pergi ke apotek didekat rumahnya untuk membeli sesuatu. Dia melarangku pulang sebelum dia kembali dari isi bensin. Dan tada.... dia memberiku sebuah bungkusan yang aku kira adalah barangnya, mengingat dia selalu membawa tas tambahan kemana- mana.
Ketika kubuka sesampai dirumah...
Yap, dompet dengan uang palsu dan surat didalamnya. Aku merasa terlalu tua untuk urusan sekonyal ini, tapi tak apalah, aku tidak peduli. Aku suka hal sekonyol ini, aku merasa terlalu banyak berutang sama kamu.
Isi suratnya pun seperti ini :
"
To : Harda
Ini uang untuk ganti uangnya dalam dompet yang hilang tadi, Semoga cukup untuk beli Hotel di Beijing. Jan dihilangkan lagi, kalau hilang lagi, kubelikan rantai dompet kayak anak gaul, Mau? hehehe
"
Yah terima kasih, akan kubeli hotel dibeijing beserta negara satu bloknya ( permainan monopoli). Aku sangat terhibur dan merasa berhutang banyak. Tidak heran aku menunggu terlalu lama karena kamu mempersiapkan untuk ini. Sudah, aku sudah move on dari dompet hilang itu. Aku tidak ingin terlalu lebay hanya karena itu, karena semua ada hikmahnya. Sisa Kartu Mahasiswa yang belum kuurus, yang lain sudah :) Mari kembali menikmati hari seperti biasanya, dan tentunya harus lebih hati- hati dan tetap bersyukur. Terima Kasih.
NB: Semoga cepat kurus.
Jumat, 15 April 2016
Masih Muda!
Aku masih muda
Naluriku lapar
Pikiranku liar
Nalarku penuh tanda tanya
Butuh dan ingin belajar banyak
-PHP
Minggu, 06 Maret 2016
Tuhan, Aku Khilaf (lagi)
“Semakin banyak uang semakin banyak godaan, Semakin tinggi derajat semakin besar godaan”.
Sabtu, 20 Februari 2016
Kopi dan Kue Persahabatan
Apa yang kalian rasakan jika ditrakir kopi oleh orang yang baru kalian temui di coffee shop?
Sabtu, 06 Februari 2016
Simply B/W hardapratama.com
Apa kabar pembaca? kalau memang kalian niat membaca blog ini.
Lama tidak menulis, kemarin niatnya mau intensif, tapi buktinya sampai sekarang masih jarang nge-post. Memang manusia itu berubah. Kita setiap hari secara tidak sadar disuntik asumsi dan sudut pandang dari pergaulan dan dunia kita saat ini. Tanyakan pada alam bawah sadar kalian jika tidak percaya. Untuk sederhananya coba bandingkan diri kalian di depan orang tua, di depan pacar, atau di depan sahabat kalian. Kalian menjadi orang yang berbeda. Bukankah begitu?
Karena menurutku manusia itu berubah, begitu pula dengan blog ini. Kedesain ulang menjadi hitam putih, simple, bersih, walaupun tidak serame kemarin.
Mari membandingkan..
yang diatas adalah desain blogku kemarin. Editan ini ku aplikasikan pada tanggal 13 Februari 2015, kurang beberapa hari genap setahun. Tanggung. Desainnya sedikit rame dan childish, Dengan foto alay yang bertuliskan 20 tahun. Padahal umurku sekarang jalan 22 tahun. Cukup berdosa kalau ada pengunjung yang datang mengira aku 20 tahun padahal sudah 21 tahun. Umurku semakin hari semakin berkurang sebenarnya.
Manusia berubah dan tidak pernah puas. Serakah! Aku mencoba mencari suasana baru, mungkin bisa jadi sedikit suplemen untuk lebih rajin menulis.
Silahkan dibandingkan