Tuhan, Aku Khilaf (Lagi)
Entah kenapa Maret selalu menjadi bulan penuh dosa bagiku.
Tahun lalu, hampir di setiap malam minggu pada bulan Maret dan April aku
habiskan di dunia malam. Padahal sudah hampir setengah tahun aku berhenti untuk
menikmati dunia itu.
Tadi Malam (5/3/16)
aku ikut teman yang mengajak dan seperti memaksa untuk pergi bersama bosnya ke
tempat karaoke exclusive disalah satu hotel kota Makassar, anggap saja dijebak.
Aku susah untuk menolak, karena sudah lama aku tidak berjumpa dan bersenang-
senang dengannya.
Padahal sudah terhitung cukup lama aku tidak mengkonsumsi
dunia hiburan seperti itu, bahkan aku sudah stop dari minuman keras. Hanya
saja, malam tadi aku khilaf. Mungkinkah ada pelajaran?
Aku ceritakan pengalaman ini biar kalian tahu sedikit
mengenai dunia malam, aku sarankan untuk tidak mengikuti jalanku jika kalian
memang manusia yang lurus.
Jam 11 malam kami check in, kemudian negosiasi dan
seterusnya…. hingga kami semua berada di dalam room dan setiap orang mendapat
ladies untuk menemani kami selama disana. Aku dapat yang paling muda diantara
mereka yang ada diruangan. Nama aliasnya “Mita” tapi nama sebenarnya berinisial
“AC”. Wanita kelahiran manado yang berumur 22 tahun yang sudah terjun ke dunia
malam sejak berumur 16 tahun. Butuh proses lama untuk membuatnya cerita tentang
dirinya.
Dunia entertain tempat yang penuh dengan kebohongan, nama
saja mesti disamarkan. Tentu saja aku juga samarkan yang bisa ku samarkan,
mulai dari umurku hingga pekerjaanku. Toh lucu jika ladiesnya lebih tua dariku
dan mengetahui jika aku hanya mahasiswa yang suka bolos kampus untuk mencari
pengalaman dan rupiah.
Yang kuhabiskan bersamanya hanya cerita tentang
perjalanannya dan menyuruhnya untuk duet bersamaku (daripada bosan dan rugi).
Beberapa lagu hitz dan tembang di daerah asalnya kami nyanyikan bersama. Aku
tidak ingin menyentuhnya ataupun memeluknya seperti yang pada umumnya dilakukan
oleh pengunjung disana. Sudah kutekankan di awal, aku stop dari dunia itu. Dan
aku ingin menghargai/menghormati semua wanita seperti sikapku kepada ibuku.
Lama membuatnya nyaman hingga akhirnya dia mau cerita
tentang siapa dirinya sebenarnya, mulai dari nama aslinya, awal mulanya masuk
dunia malam, hingga tattoo yang ada pada tubuhnya. 2 point yang aku dapatkan
dari dia. TOTALITAS dan MANDIRI. Dipunggungnya terdapat tattoo kupu- kupu dan nama aslinya.
Dia mengakui kalau dirinya memang wanita malam. Di kakinya terdapat tattoo
bunga dan tanggal lahirnya. hingga tanda salib di perut sampingnya. Aku tidak
peduli harus percaya atau tidak, tetapi dari emosi penyampaiannya. Dia terlihat
jujur dan terdapat sedikit penyesalah dan kesedihan ketika dia menceritakannya.
Aku kira wanita disana diberikan room rest oleh hotel,
tetapi ternyata dia memilih kost dan mengurus diri sendiri. Pada waktu kami
hampir off setelah 3 jam bersama. Temanku
ingin tambah waktu (walau tidak jadi), dia mengeluh kepadaku dengan alasan karena harus ke gereja
pagi. Aku tidak percaya hingga kami bertemu di parkiran. Ternyata memang dia
mau pulang dengan alasan harus gereja pagi. Terima Kasih malam singkatnya.
Mari kita melihat dari sisi lain..
Berapa banyak uang yang dihamburkan di tempat itu dalam 1
malam?
Berapa banyak orang yang kita sakiti jika mengetahui
perbuatan kita disana?
Kalau berpikir soal materi, yang datang kesana adalah
mereka atas yang dengan mudahnya mendapatkan uang atau sebut saja kelas atas. Apakah mungkin uangnya lari kesana karena
yang dia dapatkan adalah uang panas dari permainan politik dan bisnis yang
dijalankannya?
Aku memiliki pemikiran yang mungkin lebih masuk akal.
“Semakin banyak uang semakin banyak godaan, Semakin tinggi derajat semakin besar godaan”.
Dan ini terbukti, kebanyakan dari pengunjung tersebut adalah
mereka yang tidak pernah puas dan selalu menginginkan hal yang lebih. Atau
mereka yang setiap hari harus dibuat stress karena suatu alasan. Bukankah semua
ini hanya titipan semata?
Semakin tinggi pohon, semakin keras angin.
Tapi bukankah besar amanah dan cobaan menunjukkan kualitas diri sebagai
manusia? Lantas apakah mereka termasuk sementara dalam ujian atau orang yang
terjerumus dan tidak lulus ujian di dunia. Dan sejauh mana derajatnya di mana
Tuhan. Hanya Tuhan yang tahu.
Yang saya tidak habis pikir adalah keluarga mereka. Kalian bisa
jelaskan sendiri. Saya yakin setiap dari kita memiliki alasan untuk
mengomentari statement tersebut.
Harta, Tahta, dan Wanita. Bagi laki- laki mungkin itu ujian
terberat selama hidupnya. Mudah- mudahan, dimasa depan aku terhindar dari hal
tersebut, dan mudah- mudahan dimasa depan aku tidak mengalami situasi seperti
mareka yang terperangkap dalam kesenangan di dalam dunia itu. Sudah cukup. Aku sudah tahu sedikit tentang dunia itu, dan
sepertinya enggan untuk kembali dan mendalami lagi.
Kadang kita tahu jika itu
salah, tetapi kita tetap melangkah… Maafkan.
4 komentar:
ngeriiiii, tapi sya lebih penasaran dengan blogernya, masuk diukategori mana(?) "Semakin banyak uang semakin banyak godaan, Semakin tinggi derajat semakin besar godaan”.
hingga tergoda dan terjerat terperangkap dan terjerumus untuk menikmati dunia malam yg di ceritakan tadi.
dan yang paling menarik di paragraf ke 3 terakhir, klo sj pertanyaan tersebut di tanyakan pada blogernya sendiri, kira2 jawaban apa yg pantas di berikan pada pembaca?
Well.. Ini toh, berat..
Serius luar biasa orang itu sebenarnya, disamping pekerjaannya masih saja sadar kalau ada sang maha pencipta yang tetap mencintainya
Begitu sarat makna yang tertulis
Posting Komentar