Entahlah, aku masih merasa risau. Mungkin karena beberapa kejadian kemarin, hal itu tentu saja membuatku merasa tertekan dan merenung sejenak. Sudahlah, kita bahas itu belakangan.
Saat ini aku melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 2 tepat untuk Indonesia bagian tengah. Bukan hal yang aneh memang ketika aku masih terjaga. Ini mungkin saja akan berlanjut hingga pagi datang, dan kemungkinan mata akan terasa menyiksa di siang hari. Sudahlah, bukan itu yang aku mau bicarakan.
Sekarang aku duduk terdiam di depan layar laptop. Sebut saja Leha' (Leptop Harda). "Leptop" itu aku ambil dari kata "Laptop", dan Harda itu namaku. Aku juga tidak tahu kapan aku memberikan nama kepada benda usang ini yang sudah ada sejak aku kelas 2 SMP (mungkin sekitar 5 tahun lalu). Saat ini Leha' berada disisi kiri meja belajar tempatku sekarang mengerjakan tugas. Tugas kuliah selama 1 minggu yang aku tumpuk untuk diselesaikan malam ini.
Leha' tidak sendiri disini. Disisi kanan meja ada secangkir kopi, map tugas, binder, sepasang penggaris sigitiga, dompet, handphone dan tempat pensil yang berisi penuh alat tulis menulis. Mereka saling melengkapi. Indah kelihatan ketika kita sedang susah.
Aku merasa aneh saat ini. Kemarin lebih aneh lagi. Mungkin mendekati gila. Ini sudah sedikit mereda. Aneh yang sekarang sudah tidak se-aneh kemarin. Mungkin??
Aku jadi teringat tweet yang kemarin aku posting. Tepatnya tanggal 11 April 2013
Mungkin ini yang menjadi penyebab keanehan itu. Mungkin?? Kembali lagi ku bertanya. Ini memang aneh.
Rasanya ingin meluapkan disini. Ada 2 Keputusan yang ku tunggu kemarin.
Pertama - Aku hanya ingin menceritakan sedikit bahwa sebelumnya aku mencoba melamar untuk menjadi pengajar di salah satu lembaga bimbingan belajar di Makassar. Alasan mencoba jalan itu adalah sebagai tambahan modal ilmu dan materi. Namun, sayang belum saatnya. Mungkin aku belum beruntung. Aku masih terlalu dini. Aku masih disuruh untuk lebih berusaha. Jelas, saat ini aku TIDAK LULUS di tempat itu.
Kedua - Kami (Aku dan beberapa teman) mencoba mendaftarkan diri di sebuah event di JKT. Kami ambisius, bahkan malu pun kami jual ke teman-teman untuk mendapatkan suara mereka. Pahit memang ketika mengetahui kami ada di urutan ke-7. Sedangkan yang berhak ke Jakarta hanya sampai urutan ke-6. Tinggal sedikit lagi padahal. Mungkin belum saatnya.
Terdengar sederhana mungkin bagi kalian. Tapi itu harga mati sebuah derita buat kami. Walaupun hanya sejenak derita itu, tapi tetap membuat kami merasa aneh. A-N-E-H
Semua ada alasan, termasuk aneh yang sedari tadi sering kuucapkan. ANEH. Mungkin belum waktunya. Dibalik semua itu kita percaya akan sesuatu yang lebih besar. Mungkin begitu. Yah, Begitu aneh postingan ini. Sangat Aneh Begitu.
Setidaknya kita punya modal, biar pun itu pikiran positif, tapi itu cukuplah untuk membendung rasa aneh ini. Ah, sudahlah. Semakin lama kembali semakin aneh. Tugas yang daritadi ku tunda sejenak sepertinya harus dilanjutkan. Aku takut kalau aneh ini semakin menyebar lebih jauh. yang jelas mari sedikit merenung apa alasan dari semua ini.
Mari mencari alasan di balik semua ini. Mari berpikir positif untuk semua ini. Dan mari menunggu hikmah akan semua ini. A N E H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar