Kamis, 10 Oktober 2013

Why Always 'Engineering'



Gue sepertinya sudah ditakdiran oleh Tuhan untuk menggeluti dunia teknik. Bokap gue orang teknik. Sahabat SMA gue pada kuliah di Teknik. Teman Band gue rata-rata anak Teknik. Nama gue ada di 2 kampus, terdaftar sebagai anak Teknik. Hidup gue dipenuhi sama Antek (Anak Teknik). Sekarang penampilan gue mulai  kembali menjurus ke 'Teknik Style' kalau keluyuran. Bayangin aja dengan muka baby face berambut mulai gondrong, dengan kaos oblong hitam dan celana jeans robek. Lengkap dengan sandal gunung. 

Insya Allah gue cari istri dari kalangan teknik juga. hihiwww...

Mari kembali ke masalah utama....

Coba hitung dalam hidup kalian berapa kali mendengar kalimat 'Maaf, ada kesalahan teknis'. Atau ada yang biasa dengar 'wahh, kayaknya tekniknya salah deh'?. Atau mungkin kalimat lain yang di putar-putar dan tetap menyinggung masalah teknik?. Jika lo ada yang bisa ngehitung problem tersebut. Gue siap kabulin semua permintaan lo. Walaupun lo adalah nenek-nenek tua yang udah lowbat dan minta di kawinin.

Sebelum gue melangkah lebih jauh. Gue pengen paparin dulu sekilas tentang teknik atau 'engineering' menurut mbah wikipedia. 


Engineering is the application of scientificeconomic, social, and practical knowledge in order to design, build, and maintain structures, machines, devices, systems, materials and processes. It may encompass using insights to conceive, model and scale an appropriate solution to a problem or objective. The discipline of engineering is extremely broad, and encompasses a range of more specialized fields of engineering, each with a more specific emphasis on particular areas of technology and types of application.


Kurang lebih kayak gitulah penjelasannya, yang jelas dimana-mana orang teknik selalu kena bagian kalau ada kesalahan. Gue bisa anggap orang teknik sebagai 'Error Specialist'. Gimana nggak? Dimana-mana selalu disalahin. Jalanan rusak, orang teknik disalahin. Bangunan rubuh, orang teknik disalahin. Situsnya kena hack, orang teknik disalahin. Komputer rusak, orang teknik disalahin. Schedule acara gak jalan, orang teknik disalahin. Panci emak lo gosong, orang teknik disalahin. Pacar lo hamil, orang teknik disalahin. Bahkan mungkin kalau bulu ketek lo kurang, orang teknik bakalan disalahin. dst.... Pokoknya semua tangan nunjuk ke orang teknik kalau ada kesalahan.

Padahal, lo seharusnya tau kalau banyak nyawa manusia bergantung pada orang teknik. Liat aja jalan, bangunan, alat elektronik, kendaraan, dsb. Yang buat siapa coba? orang Teknik cuyy.. Makanya gue berani bilang kayak gini. "Kalau dokter buat kesalahan, nyawa yang melayang cuman 1. Tapi kalau Engineering buat kesalahan, bisa sampai ratusan, ribuan bahkan jutaan nyawa melayang". Syukur aja orang teknik itu masih bakalan terus eksis, walaupun berat di salahin melulu.

so, Why Always 'Engineering' ??

Tadi pagi gue dapat jawaban yang pantas dari bokap gue yang notabenenya adalah Orang Teknik. Beliau mengatakan:


"Jadi Orang Teknik itu Belajar dari Kesalahan, Bukan Belajar dari Kebanggaan"



Terhentak gue telan ludah *glek. Merenung sejenak dan berkata dalam hati. "Ia juga yahh...". Beribu pertanyaan, argumentasi, dan alasan muncul serentak. Buat teman-teman kalau baca juga mungkin bakalan bereaksi seperti yang gue alami.

Intinya menurut gue, Jadi Anak Teknik Itu Menyenangkan, Tapi Susah Dijalani :) So, Enjoy...

Tidak ada komentar: