Sabtu, 14 Mei 2016

Aku Kehilangan

Selamat Malam Minggu :)

Entah sudah berapa lama hingga aku kembali merasa kehilangan. Kehilangan yang sangat dalam. Ini mungkin musibah. Sebagai manusia biasa, aku hanya bisa mengusahakan yang terbaik dan percaya semua ada hikmahnya, karena tidak ada yang kebetulan dan terjadi tanpa alasan di dunia ini.

Aku kehilangan, iah... dompetku hilang beserta isinya. Surat- surat penting dan uang tunai lenyap tak berbekas di Siang Bolong (Kamis, 12 Mei 2016) ketika aku bersepeda.

Ku coba susuri jalan yang kulalui sebanyak 3 kali, ku tengok kanan dan kiri tetap tidak ada. Mungkin sudah di pungut oleh mereka yang menganggap itu rejekinya. Mudah- mudahan bermanfaat yah...

Sakit dan sedih. Ini pertama kalinya aku mengalami hal seperti ini. Aku malu sebagai laki laki yang bersedih karena kejadian ini. Aku sadar harus cepat bertindak dan ikhlas sambari menunggu jika penemunya adalah orang baik.

Berselang 2 jam belum ada kabar baik, akhirnya kuputuskan dengan membuat keterangan hilang di polsek. Aku sudah berpikir matang, yang hilang mungkin uang tunai. ATM harus segera ku blokir dan ganti yang baru, mengingat SIMku harus diperpanjang tahun ini jadi mending aku urus pergantian dan perpanjangan. Belum lagi STNK yang ternyata blangko untuk tanda tangan sudah Full dan harus diganti. Memang sudah waktunya dompetku hilang.

Yang pertama ku urus haruslah ATM, karena modalku untuk mengurus sisanya ada didalamnya. Beruntung KTPku ada yang aku cadangkan sehingga prosesnya lebih mudah. Ketika di Kantor Bank yang bersangkutan, ada seseorang yang memaksa untuk bertemu malam itu juga. Tumben memaksa, biasanya tunggu kode dulu.

Urusan di ATM tidak terlalu sulit, hanya lama. Aku jadi kostumer terakhir hari itu. Bahkan 1 jam setelah tutup aku baru dilayani. Terlalu banyak yang mengantri.

Sekitar jam 6 aku berangkat ke tempat aku janjian dengannya di salah satu tempat makan waralaba di kota Makassar. Heran, biasanya dia yang lebih dulu datang ke tempat itu. Tapi entah kenapa malah aku yang harus menunggu hingga 30 menit, padahal kampusnya dan tempat itu hanya berjarak 200 meter.

Akhirnya, setelah duduk kosong merenung kejadian siang tadi, dia datang dengan lagaknya yang unik dan tawanya yang lugu. Melanggar aturan dengan membawa kue pie dari luar resto, dia suka makan. Kalau ada kata yang lebih dari suka, mungkin akan ku gelarkan kepadanya. Lebih dari suka makan.

Bertemu dengan dia memiliki aura tersendiri, tertawa tidak pernah lepas. Belum lagi ketika dia menumpahkan pie tersebut ke celananya karena dia membuka pienya dikursi (takut kelihatan oleh pegawai resto tersebut). Yah, lugu memang, tapi mau diapa. Itulah dia dengan keluguan nya. Suka.

Selesai makan malam dengan segala kekonyolan, kami lanjut pergi ke apotek didekat rumahnya untuk membeli sesuatu. Dia melarangku pulang sebelum dia kembali dari isi bensin. Dan tada.... dia memberiku sebuah bungkusan yang aku kira adalah barangnya, mengingat dia selalu membawa tas tambahan kemana- mana.

Ketika kubuka sesampai dirumah...



Yap, dompet dengan uang palsu dan surat didalamnya. Aku merasa terlalu tua untuk urusan sekonyal ini, tapi tak apalah, aku tidak peduli. Aku suka hal sekonyol ini, aku merasa terlalu banyak berutang sama kamu.

Isi suratnya pun seperti ini :

"
To : Harda
Ini uang untuk ganti uangnya dalam dompet yang hilang tadi, Semoga cukup untuk beli Hotel di Beijing. Jan dihilangkan lagi, kalau hilang lagi, kubelikan rantai dompet kayak anak gaul, Mau? hehehe


Skinny Girl
Wanna Be
"

Yah terima kasih, akan kubeli hotel dibeijing beserta negara satu bloknya ( permainan monopoli). Aku sangat terhibur dan merasa berhutang banyak. Tidak heran aku menunggu terlalu lama karena kamu mempersiapkan untuk ini. Sudah, aku sudah move on dari dompet hilang itu. Aku tidak ingin terlalu lebay hanya karena itu, karena semua ada hikmahnya. Sisa Kartu Mahasiswa yang belum kuurus, yang lain sudah :) Mari kembali menikmati hari seperti biasanya, dan tentunya harus lebih hati- hati dan tetap bersyukur. Terima Kasih.

NB: Semoga cepat kurus.

Tidak ada komentar: